Gambar Sampul Biologi · BAB 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Biologi · BAB 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
IdunKistinnah

24/08/2021 17:04:16

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

i

Idun Kistinnah

Endang Sri Lestari

BIOLOGI 3

Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Untuk SMA/MA Kelas XII

ii

BIOLOGI 3

Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Untuk SMA/MA Kelas XII

Idun Kistinnah

Endang Sri Lestari

Editor Materi

: Santi Ariandi

Editor Bahasa

: Sri Iswanti Mutmainah

Tata Letak

: Rina, Banu Tri Nugroho, Tedjo Kusumo

Design Cover

: Marwanto

Adopted by: Encarta 2006

Ilustrator

: Bayu, Haryana, Cahyo, Hary

574.07

Idu

Idun Kistinnah

b

Biologi 3 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA

Kelas XII / Idun Kistinnah, Endang Sri Lestari ; Editor Santi Ariandi,

Sri Iswanti Mutmainah ; Ilustrator Bayu, Haryana, Cahyo, Hary. —

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

viii, 306hlm. : ilus. ; 25 cm.

Bibliografi : hlm. 295

Indeks

ISBN 978-979-068-129-3 (no jld lengkap)

ISBN 978-979-068-134-7

1. Biologi-Studi dan Pengajaran 2. Lestari, Endang Sri

3. Ariandi, Santi 4. Mutmainah, Sri Iswanti 5. Bayu 6. Haryana

7. Cahyo 8. Hary 9. Judul

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi Undang-Undang

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidkan Nasional

Tahun 2009

Diperbanyak oleh ....

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan

Nasional dari CV Putra Nugraha

iii

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional,

pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari

penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs

internet (

website

) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi

syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2007 tanggal 25

Juli 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para

penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya

kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh

para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada

Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

down load

)

,

digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.

Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya

harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan

bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa

dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di

luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada

para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-

baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.

Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Februari 2009

Kepala Pusat Perbukuan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

akhirnya kami bisa menyelesaikan penulisan buku Biologi SMA dan MA

ini. Bagi Anda pelajar SMA dan MA, buku ini akan membimbing Anda

dalam mempelajari konsep Biologi secara mudah dan menyenangkan.

Buku ini kami sajikan dengan pendekatan

konstruktivisme, inquiry,

questioning, learning community, modeling, reflection

, dan

evaluasi komprehensif

.

Dengan pendekatan ini, diharapkan Anda akan terlibat aktif dalam

mengenal, menganalisis, dan menyimpulkan konsep Biologi.

Tujuan pembelajaran Biologi adalah mengembangkan daya nalar untuk

memecahkan konsep-konsep Biologi dikaitkan dengan fakta-fakta yang ada

di lingkungan sekitar. Untuk mencapai tujuan itu kami uraikan materi yang

disertai

Tugas

, baik individu maupun kelompok,

Kegiatan Kelompok

, baik

eksperimen dan noneksperimen. Sebagai evaluasi untuk mengukur daya

serap Anda terhadap materi, kami sajikan

Latihan dan Ulangan Blok

untuk

melatih kemampuan kognitif dan

Uji Kompetensi

yang memuat tiga aspek

evaluasi, yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Dengan pola buku seperti yang kami sajikan tersebut, kami berharap

semoga buku ini bermanfaat, baik bagi siswa maupun guru dalam proses

belajar mengajar Biologi di tingkat SMA dan MA.

Penulis

v

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Untuk menggunakan buku ini sebagai panduan belajar, perhatikan

petunjuk-petunjuk berikut!

1. Pelajari dan pahami teori-

teori dan konsep-konsep

Biologi dalam uraian materi

dengan menggunakan

me-

tode inquiry

dan pola masya-

rakat belajar yang dikem-

bangkan dalam buku ini.

2. Untuk mengembangkan

kemampuan psikomotorik,

lakukan

Kegiatan Kelom-

pok

melalui kegiatan ekspe-

rimen, baik di dalam labo-

ratorium maupun di luar

laboratorium.

3. Kerjakan

Tugas Individu

dan

Tugas Kelompok

untuk

mengembangkan kemam-

puan personal maupun

sosial.

4. Soal-soal

Latihan

dapat

digunakan untuk melatih

kemampuan kognitif dari

materi yang ada dalam

setiap bab.

5. Kerjakan soal-soal yang ada

dalam

Uji Kompetensi

yang mencakup tiga ranah

evaluasi, yaitu kognitif,

psikomotor, dan afektif.

vi

KATA SAMBUTAN ........................................................................................

iii

KATA PENGA

NTAR ......................................................................................

iv

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU ............................................... ...

v

DAFTAR ISI ......................................................................................................

vi

BAB 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PADA TUMBU

HAN ........................................................................

1

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan ..........

3

B. Pengaruh Faktor Luar (Eksternal) terhadap

Pertumbuhan Tumbuhan ..................................................................

5

C. Pengaruh Faktor Dalam (Internal) terhadap

Pertumbuhan Tumbuhan ..................................................................

10

D. Terjadinya Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan ..........

14

UJI KOMP

ETENSI

.....................................................................................

32

BAB 2 METABOLISME ................................................................................

33

A. Metabolisme ........................................................................................

36

B. Komponen-Komponen yang Berperan dalam Metabolisme ......

39

C. Katabolisme .........................................................................................

45

D. Anabolisme ..........................................................................................

52

E. Hubungan antara Metabolisme Karbohidrat, Lemak,

dan Protein ..........................................................................................

58

F.

Teknologi yang Berkaitan dengan Metabolisme Makanan ........

60

UJI KOMP

ETENSI

.....................................................................................

66

BAB 3 MATERI GENETIKA .......................................................................

67

A. Kromos

om ...........................................................................................

69

B. Gen ........................................................................................................

74

C. Alel dan A

lel Ganda ..........................................................................

77

D. DNA ......................................................................................................

79

E. RNA ......................................................................................................

85

F.

Sintesis Protein ...................................................................................

87

G. Kode Genetik

......................................................................................

90

UJI KOMP

ETENSI

.....................................................................................

98

BAB 4 PEMBELAHAN SEL

........................................................................

99

A. Pembelahan Mitosis ...........................................................................

101

B. Pembelahan Meiosis ...........................................................................

106

C. Gametogenesis

....................................................................................

112

D. Keterkaitan antara Pembelahan Mitosis dan Meiosis

DAFTAR ISI

vii

dengan Pewarisan Sifat .....................................................................

117

UJI KOMP

ETENSI

.....................................................................................

122

BAB 5 PEWARISAN SIFAT ........................................................................

123

A. Pola-Pola Hereditas

...........................................................................

125

B. Penyimpangan Semu Hukum Mendel ............................................

138

C. Hereditas Pada Manusia ................................................................... 151

D. Manfaat Genetika

............................................................................... 161

UJI KOMP

ETENSI

.....................................................................................

166

BAB 6 MUTASI ..............................................................................................

167

A. Pengertian Mutasi ..............................................................................

169

B. Macam-Macam Mutasi .......................................................................

188

C. Mutagen ...............................................................................................

192

UJI KOMP

ETENSI

.....................................................................................

200

ULANGAN BL

OK 1 ........................................................................................

201

BAB 7 EVOLUSI

............................................................................................

203

A. Teori Evolusi .......................................................................................

205

B. Macam-Macam

Evolusi ......................................................................

211

C. Mekanisme Evolusi ............................................................................

212

D. Spesiasi .................................................................................................

221

E. Sejarah Evolusi Manusia ....................................................................

223

F.

Petunjuk Adanya Evolusi ..................................................................

227

G. Teori Asal-Usul Kehidupan ..............................................................

233

H. Teori Kecenderungan Evolusi ..........................................................

238

UJI KOMP

ETENSI

.....................................................................................

248

BAB 8 BIOTEKNOLOGI ..............................................................................

249

A. Pengertian Bioteknologi ....................................................................

251

B. Bioteknologi Tradisional (Konvesional)

........................................

253

C. Bioteknologi Modern ........................................................................

255

D. Bioteknologi dengan Menggunakan Mikr

oorganisme ...............

256

E. Bioteknologi dengan Menggunakan Rekayasa Genetika ...........

268

F.

Bioteknologi dengan Menggunakan Jaringan Tumbuhan ..........

274

G. Bioteknologi Pertanian

......................................................................

279

H. Dampak Bioteknologi bagi Kehidupan ..........................................

283

UJI KOMP

ETENSI

.....................................................................................

288

ULANGAN BL

OK 2 ........................................................................................

289

KUNCI JAWABAN ..........................................................................................

293

DAFTAR

PUSTAKA .......................................................................................

295

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ...............................................................

296

GLOSARIUM ....................................................................................................

299

INDEKS SUBJEK DA

N PENGARA

NG .....................................................

303

viii

Biologi SMA/MA Kelas XII

1

PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN PADA

TUMBUHAN

1

Tujuan Pembelajaran

Pada bab ini Anda akan mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan pada

tumbuhan. Dengan mempelajari materi ini diharapkan Anda mampu mengetahui

faktor-faktor yang berpengaruh dan proses yang terjadi pada pertumbuhan serta

perkembangan tumbuhan melalui kegiatan percobaan. Selain itu, diharapkan pula

Anda mampu mengkomunikasikan hasil percobaan tersebut.

Kata Kunci

pertumbuhan

perkembangan

jaringan meristematik

pertumbuhan primer

pertumbuhan sekunder

daerah pembelahan

daerah pemanjangan

daerah diferensiasi

kambium

•hormon

hipogeal

kotiledon

periode eksponen

radikula

koleoptil

hipokotil

Di negara kita terdapat jenis-jenis

tumbuhan yang beraneka ragam. Keadaan

seperti iklim dan tanah sangat mendukung

kelangsungan hidup beraneka tumbuhan

tersebut. Oleh sebab itu kita wajib mensyu-

kuri anugerah Tuhan ini.

Sumber: Ilustrasi Bayu dan Haryana

Gambar 1.1 Pertumbuhan dan

perkembangan tanaman cabai.

Perhatikan Gambar 1.1, lalu ingat kembali tentang ciri-ciri makhluk hidup!

Gambar tersebut memperlihatkan salah satu ciri makhluk hidup, yaitu tanam-

an cabai yang tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan

tanaman cabai dimulai dari biji hingga menjadi dewasa yang akan menghasil-

kan biji kembali.

Biologi SMA/MA Kelas XII

2

PETA KONSEP

Tumbuhan

Pertumbuhan dan

perkembangan

tumbuhan

Faktor

eksternal

Faktor

internal

Pertumbuhan

primer

Pertumbuhan

sekunder

Akar

Batang

Deferensiasi

Daun

Bunga

Fertilisasi

Buah

Biji

terdapat pada

terdiri atas

mempengaruhi

menjadi

mengalami

mengalami

menjadi

terjadi proses

menghasilkan

Biologi SMA/MA Kelas XII

3

Pernahkah Anda berpikir mengapa tumbuhan dapat tumbuh dan berkem-

bang mulai dari kecil menjadi besar sampai terbentuk bunga, buah, dan biji?

Faktor-faktor apakah yang menyebabkan tumbuhan itu dapat menjadi besar dan

dewasa? Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan ? Samakah

pertumbuhan dan perkembangan dari semua jenis makhluk hidup? Agar lebih

jelas, pelajari pada uraian berikut!

K

EGIATAN

KELOMPOK 1

A PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Sebelum mengetahui yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkem-

bangan pada tumbuhan, terlebih dahulu lakukan Kegiatan Kelompok 1 beri-

kut!

Tujuan :

Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pada

tumbuhan.

1. Lakukan pengamatan pada 3 tanaman cabai atau t

anaman lain

yang sama jenisnya di sekitar lingkungan rumah atau tempat

tinggal Anda.

a. Tanaman cabai 1 mempunyai ukuran paling kecil

b. Tanaman cabai 2 mempunyai ukuran lebih besar daripada

tanaman cabai 1

c.

Tanaman cabai 3 mempunyai ukuran lebih besar dari tanaman

cabai 2

2. Ukurlah tinggi masing-masing pohon itu.

3 .

Mengapa tiga tanaman cabai itu memiliki ketinggian yang berbeda?

Apakah ketinggian dari tiga tanaman tersebut disebabkan adanya

pertumbuhan atau perkembangan? Diskusikan dengan teman

Anda!

4. Tuliskan hasil pengamatan Anda pada buku tugas, dan buatlah

kesimpulan!

5. Bandingkanlah hasil Anda dengan kelompok lain!

6. Konsultasikan hasilnya dengan guru Biologi Anda!

Biologi SMA/MA Kelas XII

4

Dari hasil kegiatan 1 tanaman cabai mengalami pertumbuhan dan per-

kembangan yang dimulai dari kecil hingga menjadi dewasa. Sepintas jika dilihat

antara proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman

cabai adalah sama, tetapi sebenarnya mempunyai perbedaan. T

ahukan Anda,

di mana letak perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi

pada tumbuhan itu?

Pertumbuhan pada tanaman cabai merupakan proses bertambahnya

ukuran dari kecil hingga sampai dewasa yang sifatnya

kuantitatif

, artinya

dapat kita ukur yang dapat dinyatakan dengan suatu bilangan, misalnya

pada seperti Gambar 1.2 yaitu tanaman cabai umur 1 minggu tingginya 5

cm, setelah tumbuh berumur 2 minggu tingginya menjadi 10 cm, setelah

mencapai umur 3 minggu tingginya menjadi 15 cm, dan seterusnya. Selain

tumbuh, tanaman cabai juga mengalami perkembangan yang ditandai

dengan tanaman menjadi dewasa yaitu dapat menghasilkan biji kembali.

Adapun perkembangan merupakan suatu proses untuk menuju/mencapai

kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat

kualitatif

, artinya tidak dapat

dinyatakan dengan suatu bilangan, misalnya sudah seberapa dewasakah

suatu makhluk hidup itu? Hal tersebut tidak bisa diukur atau dinyatakan

dengan suatu bilangan. Untuk mengetahuinya, lakukan Kegiatan Kelompok

2 berikut!

1. Cobalah amati macam tumbuh-tumbuhan, misalnya jamur dan

tanaman cabai!

2. Amati perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dari

keduanya, lalu catatlah hasilnya!

3. Diskusikan hasil pengamatan itu bersama kelompok Anda!

Sumber: Ilustrasi Bayu dan Haryana

Gambar 1.2 Contoh perbedaan ketinggian pada tanaman

K

EGIATAN

KELOMPOK 2

Biologi SMA/MA Kelas XII

5

Jamur seperti diamati pada Kegiatan Kelompok 2 dalam proses pertumbu-

han dan perkembangannya ditandai dengan bertambahnya ukuran atau

volume pada tubuhnya dan terbentuknya spora. Pada pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan bersel banyak seperti tumbuhan berbiji, misalnya

tanaman cabai selain bertambah ukurannya juga ditandai dengan terbentuk-

nya bunga yang mempunyai alat kelamin betina atau putik (

pistillum

) dan

alat kelamin jantan atau benang sari (

stamen

).

Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan adalah suatu

proses pertumbuhan ukuran dan volume serta jumlah sel secara

irreversibel

,

yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Adapun perkembangan merupa-

kan proses menuju kedewasaan, dan proses ini bersifat kualitatif yang berarti

tidak dapat dinyatakan dalam suatu bilangan seperti pada contoh di depan.

B PENGARUH FAKTOR LUAR (EKSTERNAL)

TERHADAP PERTUMBUHAN TUMBUHAN

Pernahkah Anda berpikir, mengapa petani-petani melakukan pengolahan

tanah, merawat tanaman dengan pemupukan, pengairan, mencabuti ta-

naman gulma dan penyemprotan hama/penyakit? Kegiatan tersebut dila-

kukan agar tanaman itu dapat tumbuh dengan subur, sehingga dapat

memberikan hasil yang optimal. Perlu Anda ketahui bahwa suatu tanaman

dalam proses pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar

(eksternal). Faktor-faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh sebagai

berikut.

1. Iklim seperti cahaya, temperatur udara, air, angin, matahari dan gas.

2. Tanah meliputi tekstur dan struktur tanah, bahan organik, ketersediaan

nutrien, dan pH.

3. Biologis, seperti gulma, serangga, mikroorganisme penyebab penyakit,

nematoda macam-macam tipe herbivora, mikroorganisme tanah seperti

bakteri pemfiksasi N

2

dan bakteri denitrifikasi serta mikorhiza.

Agar lebih jelas cobalah membuat percobaan dengan menentukan bebe-

rapa variabel (faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan). Tentukan

rumusan permasalahan dari beberapa variabel terikat (faktor yang pasti

berpengaruh), coba ingat kembali pelajaran kelas X. Rumusan permasalahan

dijadikan menjadi rancangan percobaan, perhatikan Tabel 1.1 di bawah

ini!

Biologi SMA/MA Kelas XII

6

Tabel 1.1 Variabel Terikat dalam Pertumbuhan

Selain variabel terikat (cahaya, suhu, air, dan kelembaban), Anda masih

dapat memilih variabel bebas yang dapat dipilih sebagai salah satu tujuan

rancangan percobaan!

Tabel 1.2 Variabel Bebas dalam Pertumbuhan

Setelah selesai menentukan variabel-variabelnya, kemudian tentukan

tujuan dalam percobaan yang akan dilakukan. Siapkanlah alat dan bahan

untuk percobaan tumbuhan. Sebaiknya perlakuan dan pengamatan terhadap

pertumbuhan tanaman harus dilakukan setiap hari.

Contoh variabel terikat.

1. Pertumbuhan panjang tumbuhan setiap hari

2. Warna daun, batang, dan ukuran akar.

3. Pertambahan berat tumbuhan.

Contoh variabel bebas.

1. Cahaya (langsung/dalam ruangan/gelap)

2. Konsentrasi air (0 mil/hari, 2 mil/hari, 4 mil/hari, 6 mil/hari, 8 mil/

hari, 10 mil/hari)

Apabila semua alat-alat dan bahan sudah siap, percobaan dapat segera

dilaksanakan. Kemudian isi hasil pengamatan yang Anda lakukan setiap

hari, seperti pada tabel 1.3 berikut ini.

No. Biji tanaman Media tumbuh Cahaya dan suhu

Air dan kelembaban

1.

Kedelai

T

anah

T

erang dan gelap

10 mil per hari

2.

Kacang hijau

Tanah

T

erang dan gelap

10 mil per hari

3.

Kacang tanah

T

anah

T

erang dan gelap

10 mil per hari

...

...

...

...

...

Media Tumbuh

Cahaya

Suhu

Air

Kelembaban

Kapas

Cahaya langsung

Tinggi

Jumlah air

Tinggi

Tanah gembur

Cahaya dalam ruangan Sedang

Jenis air

Sedang

Tanah liat

Gelap

Rendah

Konsentrasi Rendah

air

...

...

...

...

...

Biologi SMA/MA Kelas XII

7

Tabel 1.3 Pengamatan Pertumbuhan

Dari data yang Anda peroleh, buatlah grafik pertumbuhan tanaman

bisa berupa grafik batang/grafik garis. Jika pengamatan yang Anda lakukan

sudah selesai, data yang terkumpul dianalisis. Untuk mendukung percobaan

tersebut carilah sumber-sumber lain yang mendukung.

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh

tumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor luar

tersebut adalah sebagai berikut.

1. Cahaya/Sinar Matahari

Perhatikan Gambar 1.3 berikut!

Dari Gambar 1.3 terlihat cahaya atau

sinar matahari sangat diperlukan

tumbuhan hijau untuk kelang-

sungan hidupnya, sebab sinar mata-

hari merupakan sumber energi yang

digunakan untuk proses berlang-

sungnya fotosintesis di dalam daun-

daun tumbuhan hijau. Dari proses

fotosintesis akan dihasilkan zat

makanan yang sangat berpengaruh

terhadap pembelahan sel pada per-

tumbuhan tanaman.

Tetapi pada kenyataannya, mengapa pertumbuhan tanaman yang

cukup sinar matahari lebih lambat jika dibandingkan dengan tanaman yang

kekurangan sinar matahari?

Kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat tidak ada

sinar matahari (gelap) ternyata akan tumbuh lebih cepat, memiliki daun

kecil dan tipis berwarna kekuning-kuningan, batangnya lemah, dan akarnya

tidak banyak, sedangkan kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan

di tempat ada sinar matahari akan tumbuh lebih lambat, memiliki daun

yang tumbuh di antara kotiledon, cepat menghijau dan tebal, batangnya

kuat, dan akarnya banyak. Hal ini terjadi karena pada daun yang tidak

No.

Waktu

Keadaan daun

Keadaan Batang Keadaan Akar

1.

Hari ke-1

2.

Hari ke-2

3.

Hari ke-3

...

....

Gambar 1.3 Pengaruh cahaya terhadap

pertumbuhan

Sumber: Ilustrasi Haryana

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

Biologi SMA/MA Kelas XII

8

mendapat sinar matahari akan mengandung air lebih banyak sedangkan

zat gulanya lebih sedikit. Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat

sehingga daun yang terbentuk menjadi lebih lebar dan tipis. Adapun pada

daun yang mendapat sinar matahari akan mengandung sedikit air dan

jumlah gulanya banyak, akibatnya akan cepat mengadakan respirasi dan

fotosintesis, sehingga daunnya menjadi lebih tebal menghijau, jaringan

palisadenya berlapis-lapis, lapisan kutikula menebal sehingga terbentuk

daun yang lebih tebal dan sempit, berwarna hijau.

Perlu Anda ketahui setiap tumbuhan mempunyai respon yang berbeda-

beda terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang disebut

foto-

periodisme

. Di daerah yang beriklim sedang akan mengalami empat musim

sehingga tumbuh-tumbuhan akan mengalami penyinaran yang bervariasi

setiap musim.

Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode penyinaran inilah,

tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi: tumbuhan berhari pendek,

tumbuhan berhari netral, dan tumbuhan berhari panjang. Bagaimana dengan

negara Indonesia? Coba Anda pikirkan!

a. Tumbuhan berhari pendek

Tumbuhan berhari pendek merupakan tumb

uhan yang dapat berbunga

ketika periode gelap lebih panjang d

ari pada penc

ahayaan.

Misalnya bunga dahlia, aster, strawberi, krisan.

b. Tumbuhan berhari netral

Tumbuhan berhari netral merupakan tumbuhan berbunga yang tidak

dipengaruhi oleh lamanya/panjangnya hari penyinaran. Misalnya bunga

matahari, mawar, dan kipas.

c.

Tumbuhan berhari panjang

Tumbuhan berhari panjang merupakan tumbuhan yang berbunga ketika

periode pencahayaan lebih lama/panjang daripada periode gelap.

Misalnya bayam, selada, kentang, dan gandum.

2. Suhu (Temperatur)

Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu

dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan perkem-

bangan pada tumbuhan optimal, maka diperlukan adanya suhu ideal yang

disebut temperatur optimum. Di Indonesia pada daerah tropis temperatur

optimum tumbuhan berkisar antara 22

o

- 37

o

C, di daerah dingin atau kutub

temperatur optimumnya akan lebih rendah daripada daerah tropis dan

sebaliknya di daerah panas seperti hutan pasir akan lebih tinggi dari daerah

tropis.

Biologi SMA/MA Kelas XII

9

Contohnya pertumbuhan jagung berkisar antara 30

o

C–35

o

C. Jika

tumbuhan masih mampu melakukan pertumbuhan dan perkembangan pada

temperatur rendah disebut temperatur minimum, sebaliknya jika tumbuhan

masih mampu tumbuh dan berkembang pada temperatur tertinggi disebut

temperatur maksimum. Apabila tumbuhan berada lebih rendah dari tempera-

tur minimum atau lebih tinggi dari temperatur maksimum, maka tumbuhan

tersebut akan mati.

Coba Anda beri contoh tumbuhan yang cocok hidup di temperatur mini-

mum dan maksimum! Carilah sumber informasi yang mendukung masalah-

masalah ini!

3. Kelembapan Udara

Kelembapan udara di sekitar tempat tumbuhan sangat berpengaruh

terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Umum-

nya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan sangat

baik atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada

kondisi seperti itu tanaman menyerap banyak air dan penguapan (

transpirasi

)

air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan

dan pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis

tumbuhan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal

justru berada pada kondisi tidak lembab atau kering, contohnya pohon mangga

yang akan bertunas dan bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau

yang kurang air.

4. Air dan Unsur Hara Tanah

Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin

tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Apa fungsi

air bagi tumbuhan? Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut.

a. Fotosintesis

b. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

c.

Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.

d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah.

e.

Berperan dalam proses metabolisme sel.

Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan

perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan.

Unsur-unsur hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan disebut unsur makro, misalnya

karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium.

Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut unsur

mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel.

Biologi SMA/MA Kelas XII

10

Jika di dalam tanah terdapat sedikit unsur hara seperti kekurangan

nitrogen, maka pertumbuhan akar akan lebih cepat atau lebih besar, sedang-

kan pertumbuhan tajuknya menjadi terhambat atau kecil. Sebaliknya jika

di dalam tanah kaya nitrogen maka pertumbuhan tajuk akan lebih cepat

daripada pertumbuhan akarnya. Dengan demikian terdapat hubungan erat

antara pertumbuhan akar dan tajuk tanaman. Akar berfungsi untuk menye-

rap air tanah dan tajuk berfungsi untuk melakukan sintesis senyawa organik

(makanan).

5. Derajat Keasaman/pH

Derajat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertum-

buhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat

asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman dapat

tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan

pengapuran.

C PENGARUH FAKTOR DALAM (INTERNAL)

TERHADAP PERTUMBUHAN TUMBUHAN

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan,

terdiri atas faktor intrasel dan faktor intersel.

1. Faktor Intrasel

Sifat dari induk tumbuhan, baik bentuk dan ukuran tubuhnya akan

menurun pada anaknya, sifat menurun tersebut disebut

hereditas

. Sifat

menurun merupakan gen yang terdapat pada setiap kromosom di dalam

inti sel jaringan penyusun organ tubuh tumbuhan.

2. Faktor Intersel

Faktor intersel yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

adalah hormon. Istilah hormon pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli

botani dari Belanda bernama

Friedrich Agust Ferdinand Went

(1863– 1935).

Went

berpendapat bahwa hormon tumbuh merupakan zat yang penting

dalam pertumbuhan tanaman. Hormon tumbuh tersebut juga disebut zat

tumbuh yang komponennya terdiri atas senyawa protein dengan substansi

kimia yang aktif. Zat tumbuh ini banyak jenisnya, antara lain auks

in, giberelin,

sitokinin, asam absisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin.

Biologi SMA/MA Kelas XII

11

Mengapa berbagai jenis hormon tumbuh sangat penting di dalam proses

pertumbuhan tanaman? Untuk mengetahui pentingnya berbagai jenis hormon

tumbuh pada tanaman, pelajari satu per satu pada uraian berikut.

a. Auksin

Hormon auksin pertama kali ditemukan oleh

Went

yang terdapat pada

ujung koleoptil kecambah gandum (

Avena sativa

). Pada penelitian Went lebih

lanjut, ternyata diketahui hormon auksin juga ditemukan pada ujung

koleoptil kecambah tanaman yang lain.

Hormon auksin merupakan senyawa kimia

Indol Asetic Acid

(IAA)

dihasilkan dari sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas

(terdiri atas batang dan daun), ujung akar, daun muda, bunga, buah, dan

kambium. Jika hormon auksin berada di ujung tunas, maka akan diangkut

oleh jaringan berkas pembuluh (xilem dan floem) menuju ke tunas untuk

tumbuh dan pemanjangan sel-sel jaringan batangnya.

Pada bagian manakah hormon auksin diproduksi? Hormon auksin

diproduksi di bagian koleoptil ujung tunas lalu diangkut oleh jaringan

pembuluh angkut menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi

tunas bagian akar, batang, dan daun. Pada tunas batang, auksin akan

berkumpul di bawah permukaan batang yang menyebabkan sel-sel jaringan

di bawah permukaan batang tersebut akan tumbuh lebih cepat dari sel-sel

jaringan di atas permukaan batang. Mengapa demikian? Karena sifat hormon

auksin sangat peka terhadap panas/sinar. Auksin akan rusak dan berubah

menjadi suatu zat yang justru akan menghambat terjadinya pembelahan sel-

sel pada daerah pemanjangan batang, sehingga pertumbuhan sel-sel batang

yang terkena sinar matahari akan menjadi lebih lambat dibandingkan dengan

sel-sel jaringan pada sisi batang yang tidak terkena sinar matahari.

Hormon auksin selain ber-

fungsi merangsang perpan-

jangan sel-sel batang dan meng-

hambat perpanjangan sel-sel

akar, juga berfungsi merang-

sang pertumbuhan akar sam-

ping (

lateral

) dan akar serabut

yang berfungsi sebagai penye-

rapan air dan mineral, mem-

percepat aktivitas pembelahan

sel-sel titik tumbuh kambium

akar dan batang, menyebab-

Sumber: Ilustrasi Bayu dan Haryana

Gambar 1.4 Pertumbuhan ujung akar dan ujung

batang.

auksin banyak

merangsang

perpanjangan

sel-sel batang

auksin banyak

di sini menghambat

perpanjangan

sel akar

Biologi SMA/MA Kelas XII

12

kan terjadinya diferensiasi sel menjadi jaringan berkas angkut xilem, dan

merangsang terjadinya pembentukan bunga dan buah. Agar lebih jelas lihat

Gambar 1.4

b. Giberelin

Hormon giberelin secara alami terda-

pat pada bagian tertentu tumbuhan yaitu

pada buah dan biji saat berkecambah.

Giberelin pertama kali ditemukan pada

tumbuhan sejenis jamur

Giberella fujikuroi

(

Fusarium moniliformae

) oleh

F.Kurusawa,

seorang berkebangsaan Jepang.

Giberelin

adalah zat tumbuh yang

sifatnya sama atau menyerupai hormon

auksin, tetapi fungsi giberelin sedikit ber-

beda dengan auksin. Fungsi giberelin

adalah membantu pembentukan tunas/

embrio, menghambat perkecambahan dan

pembentukan biji. Hal ini terjadi apabila

giberelin diberikan pada bunga maka buah

yang terbentuk menjadi buah tanpa biji dan

sangat nyata mempengaruhi pemanjangan

dan pembelahan sel. Hal itu dapat dibuk-

tikan pada tumbuhan kerdil, jika diberi

giberelin akan tumbuh normal, jika pada

tumbuhan normal diberi giberelin akan tumbuh lebih cepat. Pengaruh giberelin

pada tanaman dapat Anda lihat pada Gambar 1.5.

c. Sitokinin

Ada dua jenis hormon sitokinin, yaitu

zeatin

(merupakan sitokinin alami

yang terdapat pada biji jagung) dan

kinetin

yang merupakan sitokinin buatan.

Fungsi sitokinin adalah untuk merangsang pembelahan sel, memperkecil

dominasi apikal, mengatur pembentukan bunga dan buah, membantu

pembentukan akar, tunas, menunda pengguguran daun, dan menghambat

proses penuaan. Efek dari sitokinin berlawanan dengan auksin pada

tumbuhan. Contoh jika sitokinin banyak diberikan pada tumbuhan maka

akan banyak tumbuh tunas, tetapi jika sedikit diberikan pada tumbuhan

maka akan terbentuk banyak akar. Hal ini terjadi karena sitokinin dapat

menghentikan dominasi pertumbuhan kuncup atas (

apikal

) dan merangsang

pertumbuhan kuncup samping (

lateral

).

Gambar 1.5 Pengaruh giberelin

terhadap pertumbuhan tanaman

Sumber: Ilustrasi Bayu dan Haryana

Biologi SMA/MA Kelas XII

13

d. Asam Absisat

Asam absisat merupakan hormon yang dapat menghambat pertumbuh-

an tanaman (

inhibitor

) yaitu bekerja berlawanan dengan hormon auksin

dan giberelin dengan jalan mengurangi atau memperlambat kecepatan pem-

belahan dan pembesaran sel. Asam absisat akan aktif pada saat tumbuhan

berada pada kondisi yang kurang baik, seperti pada musim dingin, musim

kering, dan musim gugur.

Mengapa asam absisat justru berperan pada saat tanaman berada dalam

kondisi yang kurang baik? Pada saat tumbuhan mengalami kondisi yang

kurang baik, misalnya ketika kekurangan air di musim kering, maka tumbuhan

tersebut mengalami

dormansi

yaitu daun-daunnya akan digugurkan dan yang

tertinggal adalah tunas-tunasnya. Dalam keadaan demikian asam absisat

terkumpul/terakumulasi pada tunas yang terletak pada sel penutup stomata,

hal ini menyebabkan stomata menutup, sehingga penguapan air berkurang

dan keseimbangan air di dalam tubuh tumbuhan terpelihara sehingga

pertumbuhan tunasnya terhambat yang disebabkan melambatnya kecepatan

pembelahan dan pembesaran sel-sel tunasnya.

Fungsi asam absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan

dan pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh, macam pengguguran daun

dan mendorong dormansi biji agar tidak berkecambah.

e. Gas Etilen

Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua

sehingga buah menjadi matang. Jika buah tua yang masih berwarna hijau

disimpan dalam tempat tertutup dan dibiarkan beberapa hari, akhirnya

menjadi matang dan berwarna kuning sampai merah. Dalam hal ini terjadi

perubahan warna dari hijau menjadi kuning sampai merah pada buah karena

keluarnya gas etilen dari buah tersebut.

Salah satu cara mencegah terjadinya pembusukan atau kerusakan pada

saat pemeraman buah adalah pada saat buah tua dipetik/dipanen masih

berwarna hijau, kemudian dikemas atau disimpan pada tempat yang

berventilasi untuk mencegah buah tidak cepat masak/matang, sehingga

sesampainya di tempat tujuan buah tersebut baru matang dan tidak rusak

atau busuk.

Fungsi etilen adalah menyebabkan buah menjadi masak, menyebabkan

pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal, dapat memacu pembungaan,

yang bekerja bersamaan dengan auksin dan bersama giberelin dapat

mengatur perbandingan bunga betina dan jantan pada tumbuhan berumah

satu.

Biologi SMA/MA Kelas XII

14

f. Asam Traumalin

Asam traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon

ini berperan apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan. Jika terluka,

tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem

lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka

tersebut.

Perlu Anda ketahui selain hormon, vitamin dapat berpengaruh dalam

pertumbuhan dan perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin B1,

Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi

dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim.

g. Kalin

Tahukah Anda kalin merupakan hormon yang berfungsi untuk memacu

pertumbuhan organ tumbuhan, di antaranya:

1)

rhizokalin

, dapat memacu pertumbuhan akar;

2)

kaulokalin

, dapat memacu pertumbuhan batang;

3)

fitokalin

, dapat memacu pertumbuhan daun;

4)

anthokalin

, dapat memacu pertumbuhan bunga.

D TERJADINYA PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Anda sudah mengetahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan dipengaruhi oleh faktor-faktor, baik faktor luar (eksternal) atau

dalam (internal). Pada proses pertumbuhan dan perkembangannya, tum-

buhan mengalami periode lamban yaitu dengan ciri adanya sedikit pertum-

buhan atau tidak ada pertumbuhan yang sebenarnya. Periode ini terjadi

pada saat tumbuhan sedang mempersiapkan diri untuk tumbuh, misalnya

sebutir biji yang sedang menyerap air untuk persiapan perkecambahan.

Periode lamban ini akan diikuti dengan periode

eksponen

(

logaritma

).

Pada periode ini dimulailah suatu pertumbuhan yang pada awalnya lambat

tetapi kemudian semakin cepat. Fase ini tidak akan terjadi terus menerus.

Dalam beberapa waktu pertumbuhannya akan menurun dan segera mema-

suki periode perlambatan. Pertumbuhannya akan berlangsung lebih lambat

dan akhirnya akan berhenti sama sekali, misalnya terjadi pada pohon yang

tumbuh terus menerus sampai suatu ketika terkena suatu penyakit dan

akhirnya akan mati. Apakah manusia juga mengalami periode seperti ini?

Pikirkan!

Biologi SMA/MA Kelas XII

15

Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu

pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Ingatlah kembali pelajaran

IPA di SMP atau MTs! Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan tersebut?

Untuk mengetahuinya pelajari materi berikut dengan baik!

1. Pertumbuhan Primer

Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan primer? Terbentuknya bunga,

dimulai dari alat kelamin betina atau putik yang mengandung sel telur

(ovarium) lalu dibuahi oleh alat kelamin jantan atau benang sari yang

mengandung sel sperma dan akhirnya membentuk lembaga atau zigot. Sel

induk lembaga atau zigot ini mengalami proses perkembangan yang ditandai

dengan adanya periode perlambatan pertumbuhan atau tidak ada sama sekali

pertumbuhan, sehingga bentuk zigot tidak mengalami perubahan atau tidak

mengalami pertambahan ukuran panjang.

Proses perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang membelah secara

meiosis menghasilkan empat sel haploid, artinya satu sel besar dan tiga sel

kecil yang melebur/melarut ke dalam sel besar. Selanjutnya sel haploid itu

menyusun atau mengumpulkan energi dari zat-zat makanan untuk mela-

kukan pembelahan berikutnya secara mitosis.

Pembelahan mitosis sebenarnya adalah awal dimulainya proses pertum-

buhan embrionik yang ditandai dengan adanya periode percepatan pertum-

buhan akibat terjadinya pembelahan sel bertahap secara cepat dan terus

menerus menghasilkan dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan

seterusnya, sehingga terjadi penambahan/pemanjangan ukuran selnya. Se-

lanjutnya membentuk kumpulan/kelompok yang tumbuh menjadi embrio

atau jaringan meristem atau jaringan embrional, kemudian jaringan meristem

ini tumbuh dan berkembang menjadi embrio yang tersimpan dan terlindungi

di dalam biji, kemudian tumbuh menjadi kecambah hingga mencapai dewasa.

Pertumbuhan pada embrio atau jaringan meristem dari hasil pembelahan

sel-sel jaringan meristem primer ini disebut dengan

pertumbuhan primer

. Per-

tumbuhan primer ini terjadi pada embrio, ujung akar, dan ujung batang,

mari kita pelajari bersama satu per satu agar lebih jelas!

a. Pertumbuhan pada Embrio

Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan sering

disebut sebagai perkecambahan. Perkecambahan merupakan permulaan

atau awal pertumbuhan embrio di dalam biji. Biji yang berkecambah dapat

membentuk planula karena di dalamnya mengandung embrio. Embrio atau

lembaga mempunyai tiga bagian, yaitu radikula (akar lembaga), kotiledon

(daun lembaga), dan kaulikalus (batang lembaga).

Biologi SMA/MA Kelas XII

16

Lihat dan amatilah Gambar 1.6 berikut ini!

Agar lebih jelas, lakukan Kegiatan Kelompok 3 berikut!

Tujuan

: Mengetahui bentuk perkecambahan pada tanaman

Alat dan Bahan

:

1. Biji kacang

3. Pisau

2. Biji jagung

4. Kertas dan pena

Cara Kerja

:

1. Persiapkan biji kacang dan biji jagung.

2. Kemudian belahlah dengan pisau atau cutter tepat di antara kedua

keping bijinya.

3. Amati dan gambarlah, lalu sebutkan bagian-bagian dari biji kacang

dan jagung, bila perlu carilah buku yang mendukung tentang

bagian-bagian biji.

4. Bandingkanlah antara biji kacang dengan biji jagung.

5. Buatlah suatu kesimpulan dan diskusikan dengan kelompok Anda.

6. Konsultasikan hasil yang Anda peroleh dengan guru Biologi Anda.

Kemudian presentasikan di depan kelas!

Gambar 1.6 Perkecambahan biji buncis

Sumber: Biologi Jilid 2, Kimball, 1999

K

EGIATAN

KELOMPOK 3

Biologi SMA/MA Kelas XII

17

Gambar 1.7 Bagian-bagian biji pada jagung dan

kacang

Sumber: Ilustrasi Bayu dan Haryana

Di dalam biji ada beberapa bagian-bagian, yaitu

plumula, epikotil,

hipokotil, radikula

dan

kotiledon

. Di dalam kegiatan yang Anda lakukan akan

menemukan calon individu baru (embrio) yang dilengkapi dengan cadangan

makanan.

Lihatlah Gambar 1.7 dan bandingkan dengan hasil pengamatan Anda!

1) Pada biji kacang (tumbuhan

dikotil) yang disebut embrio adalah

kuncup embrionik yang memanjang

dan melekat pada kotiledon, pada

biji ini terdapat dua kotiledon. Bagian

bawah pangkal (aksis) yang melekat

pada kotiledon dinamakan

hipokotil

dan bagian ujungnya (terminal) dise-

but

radikula

. Bagian atas pangkal

adalah

epikotil

, dan bagian ujungnya

adalah

plumula

yang terlihat sepa-

sang daun dengan pucuknya.

2) Pada biji jagung (tumbuhan mo-

nokotil) hanya terdapat satu

kotiledon yang sering dinama-

kan dengan

skutelum

. Pada saat

terjadinya proses perkecambah-

an, akar akan diselubungi oleh

koleoriza

dan pada ujung embrio

diselubungi oleh

koleoptil

.

Seperti yang Anda amati pada Kegiatan Kelompok 3, di dalam biji

terdapat tumbuhan kecil, ini merupakan hasil perkecambahan. Dua macam

jenis perkecambahan biji dapat dibedakan atas perkecambahan hipogeal

dan epigeal. Lihatlah pada Gambar 1.8 dan 1.9, lalu amati dan pelajarilah!

b. jagung

a. kacang

kulit biji

plumula

epikotil

hipokotil

plumula

endosperma

koleoriza

radikula

radikula

kotiledon

kulit biji

koleoptil

Biologi SMA/MA Kelas XII

18

1) Perkecambahan Hipogeal

Gambar 1.8 memper-

lihatkan terjadinya pertum-

buhan memanjang dari epi-

kotil sehingga menyebabkan

plumula keluar dan menem-

bus pada kulit bijinya yang

nantinya akan muncul di

atas tanah, sedangkan koti-

ledonnya masih tetap berada

di dalam tanah. Contoh per-

kecambahan ini terjadi pada

kacang kapri.

2) Perkecambahan Epigeal

Tampak pada Gambar

1.9 hipokotil tumbuh me-

manjang yang mengakibat-

kan kotiledon dan plumula

sampai keluar ke permuka-

an tanah, sehingga kotile-

don terdapat di atas tanah.

Contoh perkecambahan ini

terjadi pada kacang tanah,

kacang hijau. Apa perbeda-

an dari kedua perkecam-

bahan itu?

Coba Anda pikirkan!

Agar lebih jelas, Anda bisa

melakukan Kegiatan Kelom-

pok 4 berikut ini!

Gambar 1.8 Perkecambahan hipogeal.

Sumber: Ilustrasi Bayu dan Haryana

epikotil

kulit biji

daun

muda

kotiledon

akar primer

Gambar 1.9 Perkecamahan epigeal

Sumber: Ilustrasi Bayu dan Haryana

akar sekunder

kotiledon

daun

hipokotil

kulit biji

akar primer

Biologi SMA/MA Kelas XII

19

Tujuan

:

Mengetahui perbedaan perkecambahan

hipogeal dan epigeal

Alat dan Bahan

:

1. Biji kacang hijau

2. Biji kacang kapri

3. 2 Buah cawan petri

4. Kapas

5. Air

Cara Kerja

:

1. Persiapkan terlebih dahulu kacang kapri dan kacang tanah.

2. Basahilah kapas dengan air secukupnya, jangan terlalu kering,

kemudian masukkan kapas tersebut ke dalam cawan petri atau

tempat yang Anda sediakan masing-masing.

3. Masukkan masing-masing biji tersebut dalam tempat yang Anda

sediakan, satu biji dimasukkan dalam satu cawan petri.

4. Amatilah pertumbuhan biji tersebut beberapa hari, adakah perbe-

daan perkecambahan dari kedua biji tersebut?

5. Bandingkan hasil pengamatan Anda dengan Gambar 1.8 dan 1.9!

Dari hasil Kegiatan Kelompok 4 tersebut Anda akan mengetahui per-

tumbuhan embrio. Embrio tersebut belum dapat membuat makanan sendiri.

Mengapa demikian dan bagaimana cara embrio mendapatkan makanan-

nya?

Untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhannya, embrio memperoleh

makanan yang berasal dari cadangan makanan di dalam keping biji

(kotiledon). Berdasarkan jumlah kotiledonnya tumbuhan berbiji dapat digo-

longkan menjadi dua macam, yaitu tumbuhan yang memiliki satu keping

biji (kotiledon) disebut tumbuhan

monokotil

(bijinya tidak berbelah dan ber-

akar serabut), contohnya biji jagung dan kelapa, sedangkan tumbuhan yang

memiliki dua keping biji (kotiledon) disebut tumbuhan

dikotil

(bijinya berbelah

dan berakar tunggang), contohnya biji kacang dan mangga.

Ada tiga macam bagian penyusun embrio yang penting pada proses

perkecambahan, yaitu sebagai berikut.

K

EGIATAN

KELOMPOK 4

Biologi SMA/MA Kelas XII

20

1) Tunas embrionik, sebagai calon batang dan daun yang dapat tumbuh

dan berkembang menjadi bunga dan buah.

2) Akar embrionik, sebagai calon akar yang dapat tumbuh dan berkembang

menjadi akar.

3) Kotiledon atau keping biji, merupakan cadangan makanan untuk

pertumbuhan embrio hingga mencapai terbentuknya daun, karena

embrio tersebut belum menghasilkan makanan sendiri melalui foto-

sintesis.

Apabila biji-biji tersebut berada di lingkungan yang cocok, maka embrio-

nya akan segera tumbuh yang ditandai dengan perkecambahan. Saat biji

mulai berkecambah, sebenarnya adalah awal pertumbuhan pasca embrionik

yang dimulai dari pembelahan sel terus menerus secara cepat merupakan

periode percepatan pertumbuhan jaringan meristem embrio. Dari proses

ini dibagikan sel-sel jaringan baru dengan bentuk, susunan, dan fungsi

berbeda, kemudian tumbuh menjadi berbagai organ jaringan seperti tunas

embrionik, akar embrionik, dan kotiledon yang selanjutnya membentuk

organ tumbuhan.

Pada awalnya, organ yang terbentuk adalah akar, batang, daun. Setelah

pertumbuhan mencapai tanaman muda, maka pertumbuhan selanjutnya yaitu

dari pertumbuhan tanaman muda menjadi dewasa. Proses pertumbuhannya

digantikan oleh aktivitas jaringan meristem primer pada titik tumbuh yang

terletak di ujung akar maupun di ujung batang, yang memungkinkan

pertumbuhan tanaman menjadi bertambah tinggi atau panjang yang disebut

pertumbuhan primer.

b. Pertumbuhan pada Ujung Akar

Setelah proses perkecambahan, akan terbentuk tanaman muda dan

pertumbuhan selanjutnya akan ditentukan oleh aktivitas dari jaringan meris-

tem yang terdapat pada titik tumbuh. Jaringan meristem primer ini terdapat

pada ujung akar dan ujung batang yang sangat memungkinkan bertambah

tinggi atau panjangnya tanaman.

Di bagian manakah pada akar dan batang yang memiliki pertumbuhan

paling cepat? Agar lebih jelas mengetahui hal itu, lakukan Kegiatan Kelom-

pok 5 berikut!

Biologi SMA/MA Kelas XII

21

Gambar 1.10 Kecepatan pertumbuhan

pada berbagai bagian akar

Sumber: Ilustrasi Bayu dan Haryana

Tujuan

:

Mengetahui pertumbuhan yang paling cepat

pada akar dan batang.

Alat

dan Bahan

:

1. Biji kacang hijau yang tua

2. Biji kacang panjang yang tua

3. Air secukupnya

4. Cawan petri atau piring 2 buah

5. Tinta atau spidol

Cara Kerja

:

1. Rendamlah biji kacang hijau dan biji kacang panjang di dalam

cawan atau piring selama 30 menit.

2. Kemudian buanglah air rendaman dan diamkan beberapa hari

sampai masing-masing biji tersebut tumbuh berkecambah.

3. Pada masing-masing akar kecambah digaris/ditandai tinta atau

spidol dengan skala (mm) ukuran yang sama sebanyak 5 tanda.

4. Kemudian biarkan tumbuh beberapa hari di dalam cawan atau

piring.

5. Amati tanda di masing-masing akar dan bandingkanlah di antara

kedua macam akar tersebut. Buatlah kesimpulan dari pengamatan

Anda lalu diskusikan dengan kelompok Anda!

Dari Kegiatan Kelompok 5 terli-

hat, pada masing-masing bagian

ujung akar yang digaris atau ditandai

dengan skala (mm) ukuran sama, se-

telah beberapa hari ditumbuhkan dan

berkecambah ternyata jarak antara garis

atau tanda tinta satu dengan yang

lainnya makin berjauhan. Hal ini

menunjukkan bahwa pada bagian akar

kecambah kacang hijau dan kacang

panjang mengalami pertumbuhan

yaitu bertambah panjang atau tinggi.

Kecepatan pertumbuhan dari berbagai

bagian akar ternyata tidak sama.

K

EGIATAN

KELOMPOK 5

plumula

biji kacang

panjang

sesudah

beberapa

hari jarak

itu makin

renggang

akar

ditandai

dengan

jarak yang

sama

akar

Biologi SMA/MA Kelas XII

22

Bagian yang paling cepat tumbuh

terletak pada daerah bagian belakang

ujung akar, karena pada bagian ujung

akar tersebut terdapat tiga macam daerah

titik tumbuh yaitu daerah pembelahan,

daerah pemanjangan, dan daerah diferen-

siasi. Semakin jauh dari ujung akar maka

pertumbuhannya akan semakin lambat,

seperti tampak pada Gambar 1.10.

Pada Gambar 1.11 terlihat ter-

dapat daerah pembelahan sel, dae-

rah ini terdapat di bagian ujung. Sel-

sel pada daerah ini aktif membelah

dan sifatnya tetap meristematik. Di

belakang daerah pembelahan meru-

pakan daerah yang tiap selnya

memiliki aktivitas untuk membesar

dan memanjang, daerah ini dinama-

kan daerah pemanjangan sel.

Setelah sel-selnya membelah

dan memanjang maka sel-selnya

akan terdiferensiasi menjadi sel-sel

yang memiliki struktur dan fungsi

yang khusus. Daerah ini disebut

sebagai daerah diferensiasi. Kemu-

dian sel-sel di belakang titik tumbuh akan membentang dan terdiferensiasi

menjadi jaringan-jaringan akar, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan

silinder pusat.

c. Pertumbuhan pada Ujung Batang

Sama seperti halnya akar, pada ujung batang juga terdapat titik tumbuh.

Titik tumbuh pada batang dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertum-

buhan dan perkembangan sama dengan yang terjadi pada akar, yaitu

terdapat daerah pembelahan (meristematik), daerah pemanjangan, dan

daerah diferensiasi.

Gambar 1.12 memperlihatkan pada daerah meristematik terdapat titik

tumbuh (meristem apikal) dan bakal daun. Pada bagian atas daun tumbuh

lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun, sehingga daun

yang muda akan melengkung di atas titik tumbuh.

Perlu Diketahui

Kaliptra pada tumbuhan Mo-

nokotil mempunyai titik tum-

buh tersendiri yang disebut

kaliptrogen

, sedangkan pada

tumbuhan dikotil tidak tam-

pak memilikinya karena batas

antara kaliptra dan ujung akar-

nya belum jelas.

Sumber: Biologi Jilid 1, Kimball, 1999

Gambar 1.11 Sayatan memanjang ujung akar

Sel

dewasa

Meristem

apikal

Ujung

akar

Bulu

akar

Biologi SMA/MA Kelas XII

23

Pada daerah pemanjang-

an, sel-selnya akan tumbuh

membesar dan memanjang

serta jaringan pembuluh su-

dah mulai tampak. Pada dae-

rah diferensiasi akan mem-

bentuk beberapa jaringan yaitu

epidermis, korteks, dan silinder

pusat.

Setelah pertumbuhan ta-

naman muda hingga men-

capai tanaman dewasa, proses

pertumbuhan tanaman terse-

but melambat atau disebut

periode perlambatan yang

ditandai dengan pertumbuh-

annya menjadi lambat atau bahkan sama sekali tidak terjadi pertumbuhan.

Pada periode tersebut, sebenarnya tumbuhan itu sedang memasuki masa

perkembangan menuju tanaman dewasa yang ditandai dengan tidak ada-

nya penambahan panjang atau ukurannya, tetapi sedang berkembang me-

nuju pada kedewasaannya.

Ciri-ciri suatu tumbuhan dikatakan sudah dewasa yaitu ditandai dengan

terbentuknya bunga. Pada bunga inilah terdapat alat kelamin betina berupa

putik maupun alat kelamin jantan berupa benang sari yang berfungsi sebagai

alat perkembangbiakan suatu tumbuhan. Setelah terjadi persarian

(penyerbukan), putik oleh benang sari akan dihasilkan buah berbiji dan biji

inilah yang nantinya akan tumbuh menjadi tanaman baru.

Beberapa teori tentang titik tumbuh adalah sebagai berikut.

1) Teori Histogen dari Hanstein

Teori Histogen menyatakan bahwa titik tumbuh batang seakan-akan

dapat dibedakan menjadi tiga lapisan yang membentuk jaringan/histogen

seperti terlihat pada tabel 1.4 berikut.

Tabel 1.4 Lapisan pada Jaringan Histogen

Sumber: Biologi 3, Diknas, 1995

Gambar 1.12 Penampang ujung batang

No.

Nama Jaringan

Keterangan

1.

Dermatogen

Lapisan luar biasanya setebal satu sel dan akan

membentuk epidermis.

2.

Periblem

Lapisan tengah setebal beberapa lapisan sel dan

dianggap membentuk korteks

3.

Plerom

Lapisan dalam dianggap pembentuk silinder pusat

Zona meristematik

Zona pemanjangan

Zona

diferensiasi

dan

pemanjangan

Epidermis

Korteks

Floem primer

Xilem primer

Perikambium

Meristem

apikal

Tunas daun

Biologi SMA/MA Kelas XII

24

2) Teori Tunika dan Korpus dari Schmidt

Teori Tunika menyatakan bahwa titik tumbuh hanya dapat dibeda-

kan menjadi dua bagian saja.

a)

Tunika

, yaitu lapisan pinggir, terdiri atas sel-sel yang membelah

mengakibatkan bertambah luasnya permukaan titik tumbuh.

b)

Korpus

, adalah bagian yang terdapat di sebelah dalam tunika, terdiri

atas sel-sel yang membelah ke segala arah.

2. Pertumbuhan Sekunder

Setelah mengalami pertumbuhan primer, tumbuhan akan mengalami

pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tumbuh-

an dikotil dan

Gymnospermae

. Agar lebih jelas dengan pertumbuhan sekun-

der, lakukan Kegiatan Kelompok 6 berikut!

1. Carilah batang pohon jati yang sudah digergaji.

2. Amati batang tersebut secara melintang, lihat bagian-bagian yang

ada pada batang tersebut!

3. Mengapa terdapat lingkaran-lingkaran pada batang itu?

Diskusikan dengan kelompok Anda!

Pada tumbuhan dikotil, selain

terdapat jaringan meristem primer

juga terdapat jaringan meristem

sekunder. Pertumbuhan sekunder

terjadi pada jaringan meristem

sekunder berupa kambium gabus

atau gabus. Fungsi kambium gabus

adalah sebagai perlindungan pada

pertumbuhan sekunder yaitu per-

tumbuhan organ tumbuhan menjadi

bertambah besar ukurannya. Contoh

tumbuhan yang melakukan pertum-

buhan sekunder adalah pohon jati

yang banyak terdapat di daerah

Blora, Cepu, Jawa Tengah, seperti

tampak pada Gambar 1.13.

Gambar 1.13 Daerah pertumbuhan sekunder

Sumber: Ilustrasi Bayu dan Haryana

Terlihat kambium

K

EGIATAN

KELOMPOK 6

Biologi SMA/MA Kelas XII

25

Pada awal pertumbuhan, kam-

bium hanya terdapat pada jaringan

ikat pembuluh (

vasis

) yang disebut

kambium

intravaskuler

atau kambium

vasis, kambium ini dapat tumbuh

dengan arah yang berlawanan, yaitu

yang tumbuh ke arah luar akan men-

jadi xilem dan yang tumbuh kearah

dalam akan membentuk floem. Se-

lanjutnya pada pertumbuhan sel

jaringan parenkim yang berada di

antara kambium intravaskuler akan

tumbuh dan berubah menjadi kam-

bium baru yang disebut kambium

intervaskuler

.

Di dalam perkembangannya,

kambium intervaskuler akan tersambung dengan kambium intravaskuler

yang membentuk suatu lingkaran konsentris, bentuk lingkaran konsentris

pada tumbuhan dikotil sering disebut dengan

lingkaran tahun

. Contoh batang

tumbuhan dikotil yang mempunyai lingkaran tahun adalah pohon jati.

Perhatikan bentuknya pada Gambar 1.14!

Bagaimanakah proses terjadinya lingkaran tahun pada tumbuhan dikotil

seperti pohon jati? Lingkaran tahun pada pohon jati terjadi sebagai akibat

dari pertumbuhan sekunder (kambium gabus) yang berlangsung/berjalan

tidak sepanjang tahun. Pertumbuhan sekunder berlangsung hanya pada

musim penghujan karena pada musim penghujan kebutuhan air dan unsur

hara cukup banyak tersedia untuk pertumbuhan tanaman tersebut, dengan

proses pertumbuhan seperti ini akan terbentuk suatu lingkaran yang disebut

lingkaran tahun.

Pada umumnya tumbuhan dikotil seperti pohon jati memiliki kulit batang

pecah-pecah atau rusak. Mengapa kulit batang tumbuhan dikotil seperti pohon

jati tampak pecah-pecah atau rusak? Kulit batang jati mengalami pecah-

pecah, karena adanya aktivitas kambium yang membentuk jaringan xilem

dan floem lebih cepat dari pertumbuhan kulit, sehingga akan mengakibatkan

jaringan kulit paling luar seperti epidermis dan korteks menjadi rusak atau

pecah-pecah. Untuk mencegah terjadinya kerusakan kulit terluarnya lebih

lanjut, maka jaringan yang berada di sebelah dalam kulit membentuk jaringan

pelindung dari kerusakan berupa kambium gabus atau

felogen

. Felogen

membentuk jaringan yang tumbuh ke arah dalam disebut

feloderm

yang sel-

selnya hidup sedangkan jaringan yang tumbuh ke arah luar disebut

felem

yang sel-selnya mati.

Gambar 1.14 Lingkaran tahun

Sumber: Ilustrasi Bayu dan Haryana

Kulit

Kambium

Kayu keras

Lapisan kayu

Lingkaran tahun

Biologi SMA/MA Kelas XII

26

Sebenarnya apakah fungsi

dari felogen itu? Felogen ber-

fungsi sebagai pelindung dari

kerusakan sel-sel jaringan ba-

gian dalam yang berada di ba-

wah kulit. Kerusakan dapat

terjadi karena banyaknya ruang

terbuka yang menyebabkan air

dan oksigen keluar masuk seca-

ra bebas.

Lapisan felogen tidak se-

muanya tertutup rapat, tetapi

ada beberapa tempat sel kam-

bium gabus di epidermis kulit

yang membentuk suatu lubang/

celah menyerupai lensa yang

disebut dengan lentisel. Bentuk

lentisel pada kulit batang ter-

lihat tampak seperti pada Gam-

bar 1.15.

3. Alat Pengukur Kecepatan Pertumbuhan Tumbuhan

Sekarang Anda sudah mengetahui yang dimaksud dengan pertumbuhan

pada tanaman. Pertumbuhan merupakan pertambahan jumlah volume, pan-

jang, massa, dan bersifat berubah-ubah. Kecepatan pertumbuhan tanaman

dapat diukur dengan menggunakan alat-alat sebagai berikut.

a. Mistar

Dengan menggunakan alat ini

kita dapat mengetahui kecepatan

pertumbuhan. Cara mengukur mula-

mula kecambah diberi tanda dengan

menggunakan tinta tahan air dengan

jarak tertentu. Alat ini juga untuk

mengetahui bagian yang mengalami

pertambahan panjang paling cepat.

Gambar 1.15

Lentisel potongan m

elintang

batang Sambucus

Sumber: Biologi 2A, 2000

lentisel

xilem

floem

kambium

gabus

gabus

Sumber: Ilustrasi Bayu dan Haryana

Gambar 1.16

Mengg

unakan mistar untuk

mengukur pertumbuhan

Biologi SMA/MA Kelas XII

27

b. Auksanometer (Busur Tumbuh)

Cara penggunaan auksanometer adalah sebagai berikut.

1) Ikatkan tali atau benang pada ujung batang tanaman dalam pot yang

sudah disiapkan. Benang tersebut diletakkan pada katrol yang ditempat-

kan tepat di atas tanaman.

2) Kemudian pada katrol diletakkan alat penunjuk yang dapat berputar

mengikuti perputaran ka-

trol.

3) Pada ujung benang yang

lain diikatkan sebuah be-

ban pemberat.

4) Aturlah penunjuk pada

benang katrol tadi agar

bergerak sepanjang busur

yang telah diberi skala.

5) Amatilah selama beberapa

hari busur penunjuknya

dan hitunglah berapa per-

tambahan tinggi atau pan-

jang batang itu.

B

Gambar 1.17 Auksanometer

Sumber: Ilustrasi Haryana

R A N G K U M A N

1. Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan

volume serta jumlah secara

irreversibel

, yaitu tidak dapat kembali

ke bentuk semula. Adapun perkembangan merupakan suatu

proses menuju kedewasaan yang bersifat

kualitatif

.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembang-

an pada tumbuhan adalah sebagai berikut.

a. Faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh adalah

faktor iklim, tanah dan biologis.

b. Faktor internal (dalam) terdiri atas faktor intrasel yaitu sifat

dari induknya, dan faktor intersel yaitu macam-macam

hormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat,

etilen, asam traumalin, dan kalin.

3. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, tumbuhan akan

mengalami beberapa periode yaitu periode lamban, periode ekspo-

nen, dan periode perlambatan.

Biologi SMA/MA Kelas XII

28

I.

Pilihlah jawaban yang benar!

1. Proses perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang memb

elah

secara meiosis yang menghasilkan 4 sel haploid, yaitu ....

a.

1 sel besar dan 3 sel kecil yang melarut/melebur dalam sel

besar

b.

2 sel besar dan 2 sel kecil yang melarut/melebur dalam sel

besar

c.

3 sel besar dan 1 sel kecil yang melarut/melebur dalam sel

besar

d.

4 sel yang sama besarnya

e.

4 sel yang sama kecilnya

L

A

T

I

H

A

N

4. Pertumbuhan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu pertum-

buhan primer dan pertumbuhan sekunder.

5. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi pada

jaringan meristematik dari hasil pembelahan sel-sel jaringan

meristem primer. Pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung

akar, dan ujung batang.

6.

Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio disebut sebagai

perkecambahan. Ada dua macam perkecambahan yaitu perke-

cambahan

hipogeal

dan

epigeal

.

7. Ada tiga macam bagian penyusun embrio pada proses perkecam-

bahan yaitu

tunas embrionik

dan

kotiledon

.

8. Pada ujung akar terdapat tiga macam daerah titik tumbuh yaitu

darah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.

9. Pada ujung batang, titik tumbuhnya dilindungi oleh balutan bakal

daunnya.

10. Teori titik tumbuh ada dua, yaitu teori Histogen dari Hanstein,

serta teori Tunika dan Korpus dari Schmith.

11. Pertumbuhan sekunder merupakan kelanjutan dari pertumbuhan

primer sebagai aktivitas jaringan meristem sekunder yaitu

bertambah besarnya organ tubuh tumbuhan.

Biologi SMA/MA Kelas XII

29

2. Perkembangan suatu makhluk hidup adalah suatu proses menuju

kedewasaan, artinya ....

a.

dapat dinyatakan dengan suatu bilangan

b.

tidak dapat dinyatakan dengan suatu bilangan

c.

mengalami percepatan pertumbuhan secara logaritma

d.

tidak mengalami percepatan pertumbuhan secara logaritma

e.

mengalami perlambatan pertumbuhan secara logaritma

3. Proses pertumbuhan pada jaringan meristem dari hasil pembelah-

an sel-sel jaringan meristem primer terjadi pada ....

a.

embrio-akar-batang

b.

akar-batang-daun

c.

embrio-ujung akar-ujung batang

d.

ujung akar-ujung batang-ujung daun

e.

zigot-embrio-ujung akar

4. Pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dikotil, em-

brionya memanjang dan melekat pada ....

a.

hipokotil

b.

epikotil

c.

koleoptil

d.

kotiledon

e.

radikula

5. Perhatikan gambar!

Tampak pada gambar, terjadi

pertumbuhan memanjang

dari epikotil sehingga menye-

babkan plumula keluar dan

menembus pada kulit bijinya

yang nantinya akan muncul di

atas tanah, sedangkan kotile-

dannya masih berada di

dalam tanah yang disebut

perkecambahan ....

a.

hipogeal

d.

koleoriza

b.

epigeal

e.

koleoptil

c.

skutelum

epikotil

kulit biji

daun

muda

kotiledon

akar primer

Biologi SMA/MA Kelas XII

30

6 . Pada proses perkecambahan, terdapat bagian-bagian yang penting

dalam embrio seperti berikut,

kecuali

....

a.

tunas embrionik

d.

keping biji

b.

batang embrionik

e.

kotiledon

c.

akar embrionik

7. Setelah proses perkecambahan maka terbentuk tanaman muda,

pertumbuhan selanjutnya ditentukan oleh jaringan primer pada

akar dan batang. Bagian yang paling cepat tumbuh pada akar

terletak pada ....

a.

daerah bagian belakang ujung akar

b.

daerah bagian depan ujung akar

c.

jaringan epidermis

d.

jaringan endodermis

e.

jaringan korteks

8. Tumbuhan dikotil, selain mengalami pertumbuhan primer, juga

mengalami pertumb

uhan sekunder yang terjadi pada ....

a .

kambium gabus

b.

korteks

c.

epidermis

d.

endodermis

e.

felogen

9. Karena adanya aktivitas kambium yang membentuk xilem dan

flaem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit pada tumbuhan

dikotil, untuk mencegah jaringan kulit paling luar menjadi rusak/

pecah-pecah lebih lanjut maka dibentuk suatu jaringan pelindung

yang disebut ....

a.

vasis

d.

gabus

b.

felogen

e.

korteks

c.

lentisel

10. Perhatikan gambar berikut!

Fungsi hormon auksin pada

perkecambahan y

ang benar adalah

....

Biologi SMA/MA Kelas XII

31

a.

merangsang pemanjangan sel-sel akar dan batang

b.

merangsang pemanjangan sel-sel akar, batang, dan daun

c.

merangsang pemanjangan sel-sel akar dan menghambat sel-

sel batang

d.

merangsang pemanjangan sel-sel batang dan menghambat

sel-sel akar

e.

merangsang pertumbuhan daun.

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan

benar!

1. Jelaskan yang dimaksud pertumbuhan primer dan sekunder!

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan pada tumbuhan?

3. Apa yang dimaksud dengan hormon sitokinin? Jelaskan dan

sebutkan fungsinya!

4. Sebutkan faktor ekstern yang mempengaruhi pertumbuhan pada

tumbuhan!

5. Mengapa kulit batang pohon jati tampak pecah-pecah atau rusak?

6. Jelaskan yang dimaksud dengan perkecambahan hipogeal, lalu

gambarlah!

7. Bagaimana pengaruh hormon auksin terhadap tumbuhan?

8. Adakah perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan?

Jelaskan!

9. Alat apakah yang dapat digunakan untuk mengetahui kecepatan

pertumbuhan tanaman?

10. Gambarkan biji monokotil dan biji dikotil dan sebutkan bagian -

bagiannya!

Biologi SMA/MA Kelas XII

32

UJI KOMPETENSI

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1 .

Amatilah keadaan rumput di lapangan yang terlindung pohon besar

dan rindang! Rumput yang tumbuh di bawah pohon rindang dapat

tumbuh lebih cepat dibandingkan rumput sejenis yang tumbuh di

tengah lapangan dan tidak terlindungi oleh pohon. Mengapa hal

itu bisa terjadi? Berilah alasan yang tepat!

2. a. Mengapa hormon auksin sangat berpengaruh sekali terhadap

pertumbuhan suatu tanaman? Jelaskan!

b. Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan per-

kembangan suatu tanaman, adakah perbedaannya? Berilah

alasannya!

3. Bagaimana cara kita mengetahui atau membuktikan bahwa suatu

tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk pertum-

buhannya?